Daftar Nama Pahlawan :
- Thomas Matulesi
- Kapiten Patimura
- Kapitan Paulus Tiahahu
- Kristina Martha Tiahahu
- Kapiten Patimura
- Kapitan Paulus Tiahahu
- Kristina Martha Tiahahu
Penduduk Ambon-Lease memiliki unsur kehidupan yang dibawa dan dipadukan
dengan budaya yang telah ada oleh VOC yaitu sistem perkebunan cengkeh, sistem
pemerintahan desa dan sistem pendidikan desa. Sistem pemerintahan terjadi karena
timbulnya daerah pemukiman baru.
Sistem perkebunan cengkeh mengharuskan menjual cengkeh rakyat ke VOC dengan
harga yang ditetapkan sepihak. Hak pengolahan tanah dibagi menjadi tanah
pekebunan cengkeh dan tanah pusaka warisan keluarga untuk ditanami bahan pangan
untuk keluarga yang menggarapnya.
Ketiga jenis sistem tersebut menyebabkan keresahan masyarakat Maluku karena
:
1. Banyak terjadi korupsi.
2. Adanya kewajiban membuat ikan asin dan garam untuk kapal perang belanda.
3. Pemuda negeri banyak yang dipaksa menjadi serdadu di Jawa.
4. Diberlakukan sirkulasi uang kertas di Ambon yang didapat dari hasil penjualan cengkeh namun untuk membeli barang di toko pemerintah harus memakai uang logam.
5. Hukuman denda dibayar dari hasil penjualan cengkeh serta ditambah biaya untuk kepentingan residen.
6. Penyerahan wajib leverantie bahan bangunan.
7. Adanya pelayaran hongi yang menebar penderitaan.
1. Banyak terjadi korupsi.
2. Adanya kewajiban membuat ikan asin dan garam untuk kapal perang belanda.
3. Pemuda negeri banyak yang dipaksa menjadi serdadu di Jawa.
4. Diberlakukan sirkulasi uang kertas di Ambon yang didapat dari hasil penjualan cengkeh namun untuk membeli barang di toko pemerintah harus memakai uang logam.
5. Hukuman denda dibayar dari hasil penjualan cengkeh serta ditambah biaya untuk kepentingan residen.
6. Penyerahan wajib leverantie bahan bangunan.
7. Adanya pelayaran hongi yang menebar penderitaan.
Tanggal 14 mei 1817 rakyat maluku bersumpah untuk melawan pemerintah dimulai
dengan menyerang dan membongkar perahu milik belanda orombaai pos yang hendak
membawa kayu bahan bangunan. Kemudian merebut benteng Duurstede oleh pasukan
yang dipimpin Kapiten Pattimura dan Thomas Matulesi. Pattimura kemudian
menyerang pasukan yang dipimpin beetjes untuk merebut benteng Zeelandia, namun
sebelum menyerang zeelandia, Residen Uitenbroek di Haruku melkukan hal berikut
:
1. Memberi hadiah kepada Kepala Desa.
2. Membentuk komisi pendakatan Kepala-Kepala Desa di Haruku.
3. Mendatangkan pasukan bala bantuan Inggris dengan Kapal Zwaluw.
1. Memberi hadiah kepada Kepala Desa.
2. Membentuk komisi pendakatan Kepala-Kepala Desa di Haruku.
3. Mendatangkan pasukan bala bantuan Inggris dengan Kapal Zwaluw.
Karena adanya bantuan Inggris, Kapten Pattimura terdesak masuk hutan dan
benteng-bentengnya direbut kembali pemerintah.
Rakyat nusa laut menyerah tanggal 10 November 1817 setelah pimpinannya
Kapiten Paulus Tiahahu serta putrinya Kristina Martha Tiahahu. Tanggal 12
November 1817 Kapitan Pattimura ditangkap dan bersama tiga penglimanya dijatuhi
hukuman mati di Niuew Victoria di Ambon.
0 komentar:
Posting Komentar